Manusia Dan Sejarah Individualistis Bag 2

Perang Saudara dengan penghapusan perbudakan sebagai suatu cara hidup yang adalah untuk bagian yang paling sulit bagi mereka yang dibesarkan dengan kerangka pikiran dan belum lagi mereka yang menjadi sasaran dengan perbudakan yang harus juga mengubah bingkai pikiran mereka untuk bertahan hidup sendiri sebagai individu independen.

Perang juga melihat kehancuran pertanian, kota, rumah, sebagai jaminan kerusakan jangka mengambil makna yang sangat pribadi yang menyerukan kedua pihak untuk langsung menimbulkan ekstrim fisik serta rasa sakit emosional, dan keluarga yang hancur tidak hanya oleh kematian anggota keluarga mereka yang memilih untuk bertempur di pihak lain serta perempuan dan anak yang menjadi korban kerusakan jaminan bahwa hanya karena mereka tinggal di sana.

Perang diwarnai pembantaian melibatkan seluruh komponen masyarakat dengan begitu banyak yang memperjuangkan prinsip mereka dalam beberapa pertempuran dan sepertinya medan perang adalah permasalahan pertama yang paling kontroversial karena menunjukkan kepada mereka apa yang tidak boleh dilakukan dan boleh dilakukan serta mengajari mereka apa yang harus dilakukan. secara prinsip mengenai masalah perbudakan serta kekejaman perang ini membawa kita ke sebuah akhir dan untuk mengorbankan hidupnya kepada sebuah prinsip untuk semua manusia bahwa mereka diciptakan sama yang ia percaya dalam perjuangannya untuk berbagi visinya tentang diskriminasi yang belum diakui serta hanya diabaikan.

Kedua ekstrem yang jelas sebagai kedalaman bahwa masyarakat bisa mencapainya meskipun keyakinan orang di kedua sisi dan kemampuan bagi mereka diberdayakan untuk menghentikan perang karena biaya perang itu diambil pada kedua belah pihak dengan sedikit yang bisa dilakukan untuk mengakhiri perang tanpa melibatkan masyarakat awam untuk ikut tenggelam lebih jauh.

Revolusi Industri, meluncurkan era pertama yang merupakan representasi dari bagaimana masyarakat, mendekati ide membuat segalanya lebih mudah bagi manusia, mereka telah berevolusi dan dibangkitkan oleh mereka yang telah mengambil tanggung jawab atas diri mereka sendiri untuk mengajar makna rasa hormat, tanggung jawab, serta pemecahan masalah, dan kasih sayang diantara mereka juga tentang mengapa disiplin sangat penting bagi mereka untuk memahami bahwa hidup harus memiliki keseimbangan oleh prestasi maupun kegagalan sebagai hasil dari belajar dari kami karena kesalahan pilihan yang kita buat.

Dalam kesimpulan ini adalah di mana beberapa masalah mulai karena metode bagaimana perspektif ini disampaikan berkaitan dengan karakteristik manusia tersebut di atas karena mereka tunduk pada caranya sendiri masing-masing orang dalam menafsirkan perspektif itu dan penafsiran yang abadi berpengaruh pada kehidupan individu karena dipengaruhi oleh bagaimana mereka mendekati masalah mereka karena bagaimana mereka akan melihat masalah mereka sendiri didukung dengan memahami bahwa kerangka pikiran era masing-masing masyarakat manusia adalah berbeda sebagaimana telah dicatat.

Perang, dari dan dengan tujuan kemerdekaan dari penindasan dan kezaliman menempatkan kolonis, dalam posisi di mana mereka harus mengekspresikan keprihatinan mereka tentang ruang lingkup itu, dan sebagai upaya terakhir dengan memanfaatkan populasi menyimpang dari kolonis, sedangkan taktik kepemimpinan yang digunakan serta jarak dari Inggris, belum lagi unsur-unsur yang lain menunjukkan mereka bahwa mereka mampu mengatur diri mereka sendiri. Perang Saudara  mengadu dua cara bertentangan dalam hidup yang melampaui isu perbudakan yang dibuktikan dengan kekejaman yang ditimbulkan oleh kedua belah pihak dan sekali lagi masyarakat menjadi korban. Dengan adanya berbagai masalah yang mengguncang negeri ini untuk mengungkapkan korup serta kondisi kejam dan tidak biasa. Masyarakat, sekali lagi berhenti berputar kembali pada apa yang terjadi di lingkungan disekitar kita yang ternyata sudah terlambat dalam beberapa hal untuk bekerja serta membuat kondisi kerja yang lebih aman untuk semua pekerja.

Konsep bahwa Masyarakat, harus berkembang tidak bisa lepas dari beberapa aspek yang dituntut oleh mereka yang menjadi korban Kemanusiaan, diperlukan kerja keras dan upaya yang tidak mudah untuk mulai berhenti egois dengan cara berpikir tertentu, dan berhenti menyimpan rahasia dan atau menutupi sesuatu, Satu-satunya yang bisa kita bisa mulai adalah mengubah cara berpikir dengan membuat orang sadar bahwa korban tersebut akan terus ada dan tidak bisa kita elakkan kecuali kita mulai mengungkap rahasia-rahasia yang terus mengambil korban pada masyarakat.

Jangan ada lagi rahasia / menutupi sesuatu yang salah karena hal tersebut dapat menyebabkan kita sendiri terluka dan terkena hukuman.

Wallahu A'lam

0 komentar:

Post a Comment