Menjadi Manusia Seutuhnya - Baik Moral dan Spiritual

Kehidupan ini adalah perputaran antara kebaikan dan kerusakan yang telah Allah Subhanahu wata'ala tetapkan , manusialah yang menjalankan. ketika kebanyakan manusia telah banyak melenceng maka jalan cerita kegelapan akan dimulai dan akan terus menerus menuju kepada kegelapan yang paling gelap jika tidak ada seorangpun yang mau merubah dan berjuang.

Jika Anda seperti kebanyakan orang yang tidak ingin kehilangan sesuatu dalam menjalani ketetapan hidup didunia tentunya kita akan mencari tahu bagaimana kita memutuskan sesuatu , apa yang harus dilakukan dan kapan melakukannya? Bagaimana kita menentukan apa prioritas kita dan di mana untuk memusatkan energi kita?

Kecuali bila kita mengambil jalan hidup dengan tidak mau tahu dan tidak mau untuk mengenal diri kita secara keseluruhan - untuk bergerak melampaui perspektif terbatas manusiawi kita untuk merangkul visi yang lebih diperluas rohani kita - kita dapat menemukan diri kita akan melalui gerakan hidup kita tanpa keyakinan, arah atau kepercayaan. (silahkan lakukan apapun yang anda suka)

Saat ini kita akan mengalami lonjakan pertumbuhan kolektif dimana cara dan aturan kehidupan "norma" tidak lagi bekerja dan bahkan tidak lagi dihiraukan. Ekspresi individual yang lebih besar dalam diri manusia saat ini telah mencapai batas yang tidak bisa ditoleransi jika kita mau berkaca pada aturan - aturan agama dan kebudayaan serta sosial yang ada. 

Ini bukanlah kepribadian unik yang terletak di dalam tubuh fisik dan energi dengan pikiran dan perasaan manusia. karena pada dasarnya kehidupan saat ini adalah kehidupan manusia dimasa jahiliyah dahulu, tidak ada yang aneh dan tidak ada yang baru, melainkan kehidupan saat ini kembali kepada kehidupan rusak yang telah ada dizaman dahulu. kerusakan moral dan spiritual yang didahului oleh kerusakan fisik, memang rangkaian kehidupan yang tertulis didalam kitab-kitab Nya. 

Dengan mengembangkan hubungan langsung dan pribadi dengan diri sendiri kepada kehidupan rohani kita masing-masing menemukan jalan kita sendiri untuk membuat pergeseran dari kegelapan. Dengan latihan kita belajar untuk mengingat alam dengan aturan dan jalan spiritual kita. Dan sedikit-demi sedikit kita bisa melepaskan pandangan - pandangan yang terbatas kita tentang diri kita mengenal diri kita sendiri untuk menjadi pribadi yang utuh untuk hidup dan memilih hidup serta menjalaninya sebagai Manusia Seutuhnya.

Manusia hidup Dalam 5 Dimensi "Substansi", "Fisiologis" dan "psikologis" tiga dimensi yang hadir juga pada hewan. sedangkan "alasan" dan "moral" adalah dimensi yang hanya dimilik manusia dan ini adalah dasar dari perilaku manusia"

Binatang , bumi dan langit serta makhluk ciptaan yang lain juga beribadah , mereka juga umat seperti manusia. sebagaimana allah berfirman :

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat juga seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. Al An'aam : 38

Hanya dua yang menjadikan manusia lebih buruk dari mereka yakni dimensi alasan dan moral dimana dimensi alasan dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wata'ala :

"Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah " Al Kahfi : 54

dan dimensi moral dijelaskan dalam banyak ayat , mereka yang tidak hidup dalam aturan dan norma yang telah ditetapkan "moral" adalah sama halnya seperti hewan. sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Swt berikut :

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah).

Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Al A'raaf : 179

Manusia yang bagaimanakah kita ........? silahkan tanyakan pada diri sendiri 

Wallahu A'lam

0 komentar:

Post a Comment