Tiada kesempurnaan kecuali hanya milik Allah semata, begitu juga dalam hal perbuatan, tiada manusia yang terlepas dari kesalahan dan dosa kecuali mereka yang telah Allah karuniakan kepadanya sifat maksum (terhindar dari dosa). Yaitu, Rasulullah dan para rasul-rasul Allah yang lainnya. Sudah menjadi sunatullah atas
Setiap hamba-Nya untuk melakukan kesalahan dan dosa. Akan tetapi, sebaik-baik dari mereka adalah yang bertaubat. Yakni, bersegera menyadari kesalahan dan dosa yang telah diperbuat kemudian memohon ampunan atasnya dan berusaha menjaga diri untuk tidak mengulanginya di lain kesempatan.
Diantara salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan taubat adalah bersegera dalam melakukannya. Sebagaimana Allaah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nashuha taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Rabb-mu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu kedalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai....” (QS At-Tahrim: 8)
Rasulullah bersabda dalam haditsnya, “Setiap anak Adam itu berbuat kesalahan dosa, namun sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang yang bertaubat”. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Taubat ialah kembali dari keadaan jauh dari Allah menuju kepada kedekatan dengan-Nya. Yaitu, kembalinya seorang hamba kepada Allah setelah sebelumnya ia lalai bahkan bermaksiat kepada-Nya kemudian bersegera mengakui kesalahan dan dosanya serta mengharapkan ampunan Allah atas perbuatan itu. Taubat itu mencakup seluruh perbuatan dosa dan kemaksiatan, baik yang lahir maupun yang batin.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa dosa-dosa yang batin bahayanya senantiasa lebih besar daripada dosa yang lahir. Karena, dosa yang lahir adalah nampak dan akan segera diketahui. Sedangkan yang batin adalah tersembunyi dan hanya diketahui setelah adanya perenungan dan timbulnya kesadaran.
Di dalam ayat yang mulia ini, Allah memberikan dorongan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman agar bertaubat dengan tubatan nashuha. taubat yang sebenar-benarnya, yang dalam taubatnya tersebut orang yang melakukan dosa tak akan mengulanginya lagi. Selain itu, Allah juga menyebutkan balasan bagi orang yang bertaubat kepada-Nya. Pertama, dosa-dosanya akan ditutupi dan ia akan dimasukkan kedalam jannah.
Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabbmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Ali Imron:133)
Yang musti disayangkan adalah adanya beberapa manusia yang sebenarnya mereka menyadari kesalahan dan dosa yang mereka lakukan, tetapi mereka merasa sudah kepalang basah dan pesimis akan adanya ampunan dari Allah. Mereka menyangka bahwa dosanya yang sudah sedemikian besar tidak mungkin lagi untuk dimaafkan. Persangkaan seperti ini adalah persangkaan yang salah dan menyimpang dari apa yang diajarkan islam.
Firman Allah : “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nisaa’:110) Dan firman-Nya : “ Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS Al-Baqarah: 222)
Rasulullah bersabda: “Sekiranya kalian telah berbuat kesalahan (dosa) hingga sesalahan kalian mencapai langit, kemudian kalian bertaubat. Sungguh Allah akan menerima taubat kalian.” (HR Ibnu Majah , Al-Albani berkata ‘hasan shohih’)
Wallahu A'lam
0 komentar:
Post a Comment