Melalui tulisan ini penulis ingin mengucapkan turut berbela sungkawa atas kesaktian pancasila tidak diimbangi oleh saktinya masyarakat indonesia sendiri, tragis dan sangat miris memang, dinegeri sendiri banyak rakyat kita yang diperbudak oleh hawa nafsu manusia.
Turut berbela sungkawa atas kesaktian pancasila tidak diimbangi oleh saktinya masyarakat indonesia turut berbela sungkawa atas kesaktian Al Qur'an dan tujuan Rosulullah Muhammad SAW melepaskan perbudakan tidak diimbangi oleh saktinya 80% masyarakat Islam di indonesia , turut berbela sungkawa atas kesakitan rakyat jelata , turut berbela sungkawa atas siksaan badai dan bencana.
Ketika do'a dan kekuasaan serta keluasan rahmat Sang Pencipta tak lagi dipercaya , kitab suci dan janji-janji dilempar kebelakang dan tak dihiraukan kesaktiannya, kesucian dan kebenarannya dan manusia lebih mengedepankan kepandaian otaknya dan bukannya petunjuk dari sang pencipta dalam menyelesaikan masalah , lantas apa artinya memuliakan Allaah dengan bibir-bibir dan mulut mereka , sedangkan hatinya jauh dari pada-Nya.
Turut berbela sungkawa atas kesaktian pancasila tidak diimbangi oleh saktinya masyarakat indonesia turut berbela sungkawa atas kesaktian Al Qur'an dan tujuan Rosulullah Muhammad SAW melepaskan perbudakan tidak diimbangi oleh saktinya 80% masyarakat Islam di indonesia , turut berbela sungkawa atas kesakitan rakyat jelata , turut berbela sungkawa atas siksaan badai dan bencana.
Ketika do'a dan kekuasaan serta keluasan rahmat Sang Pencipta tak lagi dipercaya , kitab suci dan janji-janji dilempar kebelakang dan tak dihiraukan kesaktiannya, kesucian dan kebenarannya dan manusia lebih mengedepankan kepandaian otaknya dan bukannya petunjuk dari sang pencipta dalam menyelesaikan masalah , lantas apa artinya memuliakan Allaah dengan bibir-bibir dan mulut mereka , sedangkan hatinya jauh dari pada-Nya.
Ironis dan tragis melihat kondisi negara dan umat dinegara kita.
0 komentar:
Post a Comment