Kepunahan massal keenam disebabkan oleh manusia. Demikian sebut sebuah artikel dalam jurnal ilmiah di salah satu website berita dari luar negeri. Setelah terjadi 5 kepunahan massal dalam 540 juta tahun terakhir, kepunahan massal berikutnya diperkirakan akan terjadi sekitar 3 hingga 22 abad lagi disebabkan oleh manusia. Kepunahan ini disebabkan penggerusan habitat, perburuan berlebihan, penyebaran kuman dan virus, serta perubahan iklim akibat efek rumah kaca akibat bahan bakar minyak.
Sebelum ekspansi manusia sekitar 500 tahun yang lalu, kepunahan mamalia sangat jarang. Lajunya hanya 2 spesies setiap jutaan tahun. Dalam 5 abad terakhir, setidaknya ada 80 dari 5.570 spesies mamalia menghilang. Banyak juga mamalia yang berstatus "sangat terancam" dan "terancam" dalam daftar keanekaragaman milik International Union for Conservation of Nature.
"Kepunahan sudah dimulai tapi hal ini juga berarti kita punya kesempatan menyelamatkan banyak spesies," dan memerlukan peran pentingnya manusia melakukan konservasi. "Atau kita akan jadi spesies yang menyebabkan kepunahan massal atas diri sendiri" katanya.
Kelima kepunahan massal yang sudah terjadi disebabkan oleh kejadian alam. Peristiwa kepunahan yang terjadi paling mendadak adalah di akhir zaman Cretaceous, sekitar 65 juta tahun yang lalu ketika asteroid menubruk semenanjung Yucatan dan menyebabkan debu menyelimuti dan mendinginkan planet. Diperkirakan 76 persen spesies punah, termasuk dinosaurus. Para peneliti mengakui masih ada kelemahan dalam studi. Mereka menyebutkan kalau fosil yang ditemukan jauh dari lengkap dan mamalia belum tentu menyediakan informasi yang mewakili keanekaragaman Bumi dan masih banyak pekerjaan yang harus mereka lakukan untuk membuktikan teori mereka.
Sejauh ini, ilmuwan telah berhasil mengenali 1,9 juta spesies. Setiap tahun, mereka berhasil menemukan 16.000 hingga 18.000 spesies baru. "Tapi, dengan laju kepunahan seperti sekarang, pada akhir abad ini, separuh spesies yang sudah dikenali akan hilang, khususnya di hutan tropis dan terumbu karang," tahun 2012 masyarakat dari berbagai kalangan memperbincangkan isu mengenai bencana besar yang mengancam Bumi. Bahkan kemunculan badai matahari yang diperkirakan akan menyebabkan kepunahan peradaban manusia seperti banyak beredar di dunia maya dan situs jejaring sosial.
Salah satu isu tersebut menyebutkan bahwa badai matahari akan muncul pada 21 Desember 2012 yang bertepatan dengan berakhirnya penanggalan suku Maya. Pada saat itu, manusia dan peradabannya dinubuatkan akan punah seperti punahnya dinosaurus akibat asteroid yang menghantam Bumi di Semenanjung Yukatan Meksiko sekitar 65 juta tahun lalu.
"Berdasarkan siklus, aktivitas Matahari akan meningkat pada 2012. Namun, berdasarkan berbagai penelitian, siklus itu akan bergeser antara 2012 dan 2013. Tingkat aktivitasnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan siklus Malahan pada 2001." Meskipun demikian badai matahari yang terjadi akibat siklus tersebut tidak akan menyebabkan kepunahan manusia seperti teori yang dianut sebagian besar peramal dan ilmuwan. Badai tersebut, hanya berpotensi menyebabkan kerusakan satelit dan komunikasi radio serta perubahan iklim yang ekstrem seperti terjadinya badai El Nino dan lain sebagainya
Badai matahari atau solar Storm merupakan efek yang ditimbulkan dari lidah api matahari yang menyembur akibat lontaran massa korona seiring dengan meningkatnya aktivitas Matahari. Semburan lidah api setara dengan 25 x 10 25 megaton TXT atau miliaran bom atom. Panjang lidah api bisa mencapai 2-3 juta kilometer dan berlangsung sekitar dua jam.
Dibandingkan dengan jarak Matahari dan Bumi yang mencapai 150 juta kilometer, lidah api tentu tidak sampai ke permukaan Bumi. Hanya fenomena itu menimbulkan radiasi gelombang elektromagnetik yang salah satunya menyebabkan badai matahari. "Badai matahari itulah yang bisa menembus pelindung Bumi, yakni atmosfer dan magnetosfer. Akibat hantaman badai matahari, satelit dan jaringan telekomunikasi akan rusak sehingga menyebabkan alat komuniksi dan elektronik di Bumi seperti HP, ATM, radio, dan televisi tidak berfungsi." Pada 2003, badai matahari sempat membuat listrik padam di kawasan Kanada dan Alaska yang juga menimpa Raya. Pada 2005, badai matahari juga menyebabkan sejumlah jadwal penerangan di dunia tertunda akibat cuaca ekstrem.
Terakhir pada Desember 2011 lalu NASA juga mendeteksi terjadinya badai matahari akibat semburan lidah api matahari. badai matahari menyebabkan sejumlah kerusakan satelit komunikasi yang memengaruhi kehidupan di Bumi. Informasi ini penting untuk diketahui agar kita bisa melakukan mitigasi bencana. Namun. hal ini jangan sampai membuat kita cemas dan takut, apalagi mengaitkannya dengan hal-hal mistis. (dari berbagai sumber)
Wallahu A'lam
0 komentar:
Post a Comment