Bahasa dan Pemahaman Manusia

Manusia harus hidup dalam suatu tatanan hidup bermasyarakat dan ada batasan-batasan untuk memelihara kepentingan seseorang dan menghindari ekploitasi terhadap manusia merupakan bagian penting dari kehidupan sosial, ada kebutuhan terhadap hukum untuk mengendalikan kepentingan yang berorientasi pribadi dan ada hukum yang mengendalikan kepentingan umum serta ada hukum yang mengendalikan kepentingan seluruh alam dan kesemuanya telah diatur didalam Al Qur'an.

Hukum - hukum dan aturan tersebut pada dasarnya adalah untuk membimbing manusia dari kegelapan (kehancuran dan kebinasaan)  menghindarkan kita dari pada kekacauan di antara manusia serta hukuman baik didunia maupun di akherat, Sementara seorang manusia disibukkan dengan aspek-aspek kehidupan pribadi dan kesenangan duniawi yang terus menerus, ada sejumlah misteri kehidupan yang berakar pada keselamatan dirinya dan keselamatan orang lain yang kepadanya manusia hampir tidak memberikan perhatian dan ia sendiri nyaris melupakannya.


Sesungguhnya, hanya sistem hukum yang diturunkan Tuhan yang senapas dengan hukum alam dan yang diturunkan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan manusia di dunia dan akhirat. Oleh karenanya, sistem hukum ini bersih dari setiap motif yang berorientasi pada kepentingan manusia. Tentu saja, lebih jauh ini diturunkan demi kesejahteraan manusia secara umum. Jadi, jelas kiranya bahwa manusia membutuhkan hukum Tuhan dan rahmat-Nya meniscayakan bahwasanya Ia memberikan sistem yang lengkap dan sempurna kepada manusia melalui para utusan-Nya.

Satu hal yang membuat islam mundur dan jauh tertinggal adalah dari umat islam sendiri sesungguhnya kita memang telah banyak diingatkan dengan ayat-ayat-Nya adalah karena kedengkian , iri dan hasud dari dalam umat islam sendiri. bahasa dan pemahaman membuat islam terpecah menjadi beberapa bagian sebenarnya tidak salah jika mereka mau berkaca / mengingat ayat-ayat-Nya dan Hadist Rosulullah SAW. karena memang sudah dibuat demikian adanya, namun berkaca pada ayat dan hadist yang lain semestinya bukan berarti mereka harus saling menjatuhkan dan merasa paling benar, karena setiap umat akan mendapatkan hidayah sendiri-sendiri.

Ada Urusan pribadi (shalat, do'a, dzikir, puasa) urusan golongan (zakat , infaq dan shadaqah, amar makruf ahi mangkar) dan urusan alam semesta (jangan berlebihan , membuat kerusakan, termasuk juga amar makruf dan nahi mungkar untuk menegakkan hukum Allaah). Yang semestinya kita lakukan sebagai hamba Allaah adalah berbuat kebajikan dan berlomba - lomba memohon ampunan , adapun urusan yang lain (pribadi) adalah urusan manusia dan golongan mereka sendiri kepada Allah.

Al Ayat

Wallahu A'lam

0 komentar:

Post a Comment